Anda sudah belajar hipnotis? Anda sudah pernah menghipnotis?
Berapa tingkat keberhasilan anda? Apakah semua hipnotis yang anda
lakukan selalu berhasil? Atau malah sebaliknya? temukan rahasia
menghipnotis siapapun dengan mudah dalam artikel special ini.
Mengapa
ada penghipnotis yang selalu berhasil dan yang lainnya tidak? Mengapa
bisa demikian? Dimana letak perbedaannya? Apakah ada hal khusus yang
luput dari perhatian? Tentu saja. Unsur terpenting dalam proses
keberhasilan hypnosis, tidak lain adalah “rapport”, yaitu suatu kondisi
nyaman antara Penghipnotis dan Client/Subjek. Kali ini kita akan
membahas salah satu kunci untuk membuat “rapport” dengan baik.
Salah
satu kunci untuk mendapatkan rapport dengan baik adalah mengetahui
latar belakang dari Client/Subjek. Berarti dari sini kita perlu
melakukan penggalian informasi terlebih dahulu sebelum melakukan
induksi.
Lalu bagaimana cara menggali informasinya? Mudah saja.
Kita hanya perlu lebih cerdik untuk bertanya dan mengorek informasi
selengkapnya sebelum proses hipnotis dilakukan. Tentu saja prosesnya
harus cepat dan singkat. Dan alangkah lebih baik jika yang bersangkutan
tidak tahu jika kita sedang menyusun sebuah strategi.
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang bisa kita lontarkan kepada yang bersangkutan :
Siapa nama saudara?
Dimana saudara tinggal?
Siapa orang yang paling berpengaruh bagi anda?
Siapa artis idola yang paling mengobsesi anda?
Apa hobi dan rutinitas yang anda jalani sekarang?
Apa harapan, impian dan cita-cita anda sebenarnya?
Nah
inilah 6 daftar pertanyaan contoh yang bisa kita gunakan sebagai modal
dasar kita untuk menghipnotis yang bersangkutan. Jika diperhatikan,
pertanyaan tersebut mengarah pada minat dari Client / Subjek. Dengan
mengenali minat dan memfasilitasi minat tersebut, client / subjek
cenderung nyaman, dan hal tersebut akan memudahkan bagi kita untuk
melakukan proses hypnosis.
Baiklah, mari kita ambil contoh salah satunya.
Anda : Siapa artis idola saudara?
Dia : Bruce Lee.
Anda : Apa yang anda sukai dari Bruce Lee?
Dia : Dia begitu gesit kung fu nya. Saya suka sekali.
Anda : Anda tahu kungfunya Bruce Lee? Tahu cara kunfunya?
Dia : Tahu, saya tahu kungfunya dan saya kagum permainan double sticknya. Saya sering liat.
(ini adalah hasil wawancara awalnya, kesimpulannya dia memiliki minat yang besar terhadap Bruce lee atau kung fu).
Dari informasi ini, kita menghipnotis Client/Subjek ini menjadi Bruce Lee sepertinya lebih mudah daripada menghipnotis untuk lupa nama.
Hal
ini memungkinkan terjadi karena minat merupakan salah satu filter dalam
pikiran bawah sadar manusia, jika kita dapat mengenal dan mengutilisasi
minat orang tersebut, secara tidak langsung orang tersebut berada pada
“trance” yang sudah ada sebelumnya.